Selamat malam rembulan akhir Agustus
entah mengapa malam ini aku ingin menulis
setiap malam memang aku menulis tapi sudah lama tak menjamah media ini
Setelah tiba dari Tokyo,
Tokyo membuka mataku, membuat cintaku pada pilihanku sekarang ini memudar
Karena Tokyo meyakinkanku bahwa aku bisa jadi yang lebih baik
Kegalauan pertama, tentang jurusan perkuliahan
Sudah 3 semester aku di kampus yang ku idamkan sejak SD ini
meski jurusannya tak sepenuhnya minatku
mama yang ingin aku tetap disini
Tapi, seperti yang ku katakan,
Tokyo membuka mataku, membuatku lebih egois
membuatku merasa mampu menjadi yang lebih baik
Tokyo, aku rindu padamu !
Setelah kembali dengan rutinitas semula,
Kesibukkannya, dan segala macam hal tentangnya
Dia manis ketika bertemu, benar benar manis
Namun terkadang dia acuh padaku via media
Entah aku yang berlebihan menilainya atau bagaimana
Hanya rasanya sedikit berbeda
Tentangnya bagiku adalah edelweiss yang mekar
aku menyayanginya meski entah apa yang dia rasakan padaku
namun tatapannya tak pernah berhenti membuatku meyakinkan diriku
bahwa dia juga memiliki rasa.
Tidak, itu bukan pengakuannya, hanya terkaanku
terkaan yang keterlaluan
Namun bagaimana lagi,matanya yang tajam membuatku berekspektasi
Tak bisakah? Tak bolehkah? atau tak mungkinkah?
Kutau kesibukan benar benar melandanya
Aku yang egois, memang !
Namun ketika itu seseorang datang
Bahkan memberiku kehangatan, selembut sentuhan tangannya padaku
aku bahagia saat itu
Tapi setelah kusadar bahwa bayanganmu selalu ada, akupun bertanya pada hatiku sendiri
DIMANA KETETAPAN HATIMU ?!
Sampai sekarang aku tak bisa menjawabnya
Seiring kehangatannya dan bayanganmu
Aku seakan tak tau arah, jalan yang kupilih
Dengan kebimbanganku saat ini, dengan keegoisanku saat ini, dengan keangkuhanku saat ini
Ku putuskan untuk melarung hatiku kembali,
Ke lautan lepas,
ku akan biarkan dia terombang ambing
Ku biarkan dia merasakan dan memilih
hingga saatnya tiba, kuyakin hatiku yang berlayar itu akan kembali
tentunya dengan pilihan.
Tak tau apakah kembali padamu, dermaga yang kutunggu
atau dermaga yang menunggguku untuk kusandari, selamanya
Selamat berlayar, wahai hati
Jangan menunggu lagi, jika tak ada harap maka segera berlayarlah kembali
Namun jika benar ingin menunggu maka jadilah kuat
walau karang, ombak dan badai selalu mengancam
Ku tau kau pasti akan menepi pada dermaga yang tepat
30 August 2014
Aku mencari ketetapan hati !
The Cranberries - Free To Decide
20:43